Rabu, 15 Mei 2019

Pemasaran Bisnis Pengantar


2.1 Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran ialah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menyelesaikan sebuah proses pemasaran. Fungsi pemasaran ini dipecahkan oleh produsen dan lembaga-lembaga yang  terlibat didalamnya. Seperti bank, usaha pengangkutan, badan asuransi dan lain sebagainya. Ada kegiatan menganalisis didalam fungsi manajemen pemasaran  yaitu analisis terhadap apa yang dilakukan untuk mengetahui lingkungnan pasar dan pemasaran, sehingga akan mengetahui tentang seberapa besar peluang dalam merebut pasar dan kemungkinan terhadap ancaman yang harus dihadapi dalam pemasaran.
Berikut adalah 7 fungsi pemasaran :
1. Analisis Konsumen
Suatu pengamatan terhadap segala keinginan dan kebutuhan konsumen. Analisis konsumen ini mengaitkan pengadaan peninjauan terhadap konsumen, menganalisis informasi konsumen, pengevaluasian lokasi, pengembangan dan penentuan strategi pada segmentasi pasar secara optimal.
2. Penjualan Produk dan Jasa
Penjualan produk dan jasa, yang merangkum banyak aktivitas dalam pemasaran, seperti promosi penjualan, iklan, hubungan antar dealer, publisitas, manajemen tenaga penjualan dan hubungan konsumen.
3. Perencanaan
Perencanaan terhadap produk dan jasa diantaranya seperti berbagai kegiatan pengemasan produk, uji pemasaran, gaya produk, pemanfaatan garansi dan penyediaan layanan konsumen. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif ialah uji pasar.
4. Penetapan Harga
Stakeholder atau lima pemangku kepentingan sangat mempengaruhi keputusan penetapan harga yakni : konsumen, pemasok, distributor, pesaing dan pemerintah.
5. Distribusi
Distribusi, yang terdiri dari penggudangan, cakupan distribusi, saluran-saluran distribusi, wilayah penjualan, kurir transportasi, penjualan grosir, tingkat dan lokasi persediaan, ritel dan lokasi tempat ritel.
6. Riset Pemasaran
Yakni merupakan suatu pengelompokan, pencatatan dan penganalisisan suatu informasi yang berurutan berkenaan dengan berbagai macam persoalan yang terkait dengan pemasaran. Kegiatan riset ini sangat mendukung semua fungsi bisnis pokok dari suatu organisasi.
7. Analisis Peluang
Analisis peluang, yang melibatkan penilaian terhadap biaya, resiko dan manfaatnya yang terkait dengan pemasaran. Ada tiga cara yang harus dilakukan dalam membuat analisis-biaya-manfaat (cost-benefit-analysis) yakni: menghitung volume total biaya yang terlibat dengan suatu keputusan; memperkirakan manfaat secara total dari keputusan yang dibuat; dan membandingkan total biaya dengan manfaatnya. Jika manfaat yang diinginkan bisa melewati total biaya, maka peluang tersebut menjadi lebih menjanjikan dan menarik.

2.2 Pengertian Pasar dan Pemasaran
2.2.1 Pengertian pasar
Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya. Pada umumnya, pengertian pasar tidak menunjuk ke sebuah lokasi ataupun tempat-tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat meniadakan hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual dan pembeli bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah satu sama lain.
Pengertian pasar yang kita bahas disini lebih menitik beratkan ke arti ekonomi yaitu untuk transaksi jual dan beli. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar yaitu sebagai besarnya permintaan serta penawaran pada jenis barang atau jasa tertentu. Pengertian pasar merupakan permintaan serta penawaran secara keseluruhan untuk jasa dan barang tertentu. Pengertian pasar lebih merujuk kepada semua aktivitas penawaran dan permintaan termasuk di dalamnya modal, surat berharga, tenaga kerja, serta uang.
Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian yang terjadi di pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk pembeli maupun penjual. Penjual mempunyai kebebasan untuk memutuskan barang atau jasa apa yang seharusnya untuk diproduksi serta yang akan di distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen mempunyai kebebasan untuk membeli dan memilih barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya belinya.
Pengertian pasar menurut para ahli :
1.      William J.Stanton
          William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.
2.      Wikipedia
          Pasar merupakan institusi, sistem, hubungan sosial, prosedur, serta infrastruktur di mana terdapat usaha untuk menjual barang, tenaga kerja serta jasa untuk sekumpulan orang dengan imbalan uang.
3.      Kotler dan Amstrong
          Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut.
4.      KBBI
          Menurut KBBI, pengertian pasar merupakan tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual-beli. Merupakan sebuah tempat untuk jual beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dan sebagainya dengan maksud untuk dapat mencari derma.
5.      Handri Ma’aruf
          Kata “pasar” mempunyai 3 pengertian, antara lain :
a.       Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk bertemunya para penjual dengan pembeli.
b.      Pasar dalam arti “penawaran serta permintaan” , merupakan pasar sebagai tempat terjadinya kegiatan transaksi jual beli.
c.       Pasar dalam arti “sekumpulan anggota masyarakat yang mempunyai kebutuhan serta daya beli “, lebih merujuk pada 2 hal, yaitu daya beli dan kebutuhan. Pasar merupakan sekumpulan orang yang berusaha untuk mendapatkan jasa atau barang serta mempunyai kemampuan untuk membeli barang tersebut.
2.2.2 Pengertian pemasaran
          Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar mampu mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses pengenalan produk atau servis kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan, public relation, promosi dan penjualan.
          Dalam perusahaan, tujuan utama pemasaran adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat strategi penjualan. Di perusahaan atau bisnis, marketing executives harus mampu melihat banyak aspek dalam beriklan, termasuk juga memprediksi lifespan sebuah produk.
Pengertian pemasaran menurut para ahli :
1.      John Westwood
Menurut John Westwood, pengertian pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/ laba kepada perusahaan.
2.      Tung Dasem Waringin
Menurut Tung Desem Waringin, pengertian pemasaran adalah media untuk mengkomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi.
3.      Philip Kotler
Menurut Kotler, pengertian pemasaran adalah aktivitas sosial dan sebuah pengaturan yang dilakukan oleh perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan mereka dengan jalan membuat produk dan menukarkannya dengan besaran nominal tertentu ke pihak lain.
4.      Jay Abraham
Menurut Jay Abraham, pengertian pemasaran adalah sebuah media untuk mencapai kesuksesan dengan cara memberikan pelayanan peling baik kepada konsumen
5.      William J. Stanton
Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa memuaskan konsumen.
6.      Hair dan Mc. Daniel
Menurut Hair dan Mc. Daniel, pengertian pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen dan tercapainya tujuan organisasi.
7.      Basu dan Hani
Menurut Basu dan Hani, pengertian pemasaran adalah proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang dan jasa, penetapan banderol harga barang dan jasa tersebut, hingga proses promosi maupun pendistribusiannya, dimana keseluruhan proses pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan maupun memperoleh laba.

2.3 Konsep Pemasaran dan Konsep Penjualan
          2.3.1 Konsep Pemasaran (The Marketing Consept)
Pemasaran merupakan sistem dari strategi bauran pemasaran dan strategi pemasaran itu sendiri merupakan sub sistem dari proses manajemen pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran menempati posisi tersendiri dalam ilmu pemasaran, tetapi menjadi satu kesatuan dalam strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Strategi pemasaran dapat dijelaskan dengan diawali bagaimana perusahaan menyiapkan suatu bauran penawaran yang terdiri dari produk, jasa, dan harga serta memanfaatkan bauran promosi yang terdiri dari promosi penjualan, periklanan, gugus wiraniaga, hubungan masyarakat, surat langsung dan pemasaran jarak jauh (telemarketing) untuk menjangkau saluran distribusi dan pelanggan akhir.

          2.3.2 Konsep Penjualan (The Selling Consept)
Dalam dunia bisnis, berbagai kegiatan dari jenis usaha (manufaktur) yang memproduksi barang-barang, usaha dagang yang mendistribusikan barang dagangan dan usaha jasa, pada akhirnya akan bermuara pada kegiatan penjualan barang atau jasa. Kegiatan penjualan merupakan penentuan dalam dunia bisnis, dimana dengan adanya kegiatan penjualan tersebut pihak perusahaan akan memperoleh penggantian sebesar harga barang atau jasa yang dimufakati saat akan jual beli dilakukan. Dari kegiatan penjualan tersebut pihak penjual mengharapkan bahwa barang-barang atau jasa akan lagi pada titik harga yang nilainya lebih tinggi dari harga pokok (harga perolehan) sehingga perusahaan akan mampu memperoleh laba. Untuk mencapai tingkat laba yang maksimal pihak manajer penjualan harus mampu melihat dan menyermati kondisi pasar yang ada. Dengan demikian, pihak manajer penjualan dapat melihat peluang yang ada di pasar. Berikut ini definisi manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan dan pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan motivasi sebagai tugas diberikan pada para tenaga penjualan (Basu Swastha dalam Irawan, 1984: 403).
Dari pengertian di atas bahwa manajemen penjualan tersebut diketahui bahwa tugas manajer penjualan cukup luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajer penjualan itu adalah sebagai administrator dalam kegiatan personal selling, sehingga tugas utama banyak berkaitan dengan personalia penjualan. Bagian lain dan tugas manajer penjualan adalah berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan penjuatan baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan di dalam perusahaan ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan komunikasi secara efektif tidak hanya di dalam departemen penjualan itu sendin, tetapi juga dengan departemen yang lain yang ada di dalam perusahaan, dan juga merupakan penghubung yang paling penting antara perusahaan dengan konsumen atau pembeli dan masyarakat lain, bertanggung jawab untuk menciptakan dan mempertahankan jaringan distribusi yang efektif.
Selain tugas-tugas tersebut, manajer penjualan masih rnempunyai tugas yang lain, yaitu menggunakan dan berpartisipasi dalarn mempersiapkan mformasi untuk pengambilan keputusan pemasaran, seperti penentuan anggaran, kuota dan daerah penjualan, juga berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang produk, saluran pemasaran atau politik distribusi, promosi serta pemetaan harga. Jadi dapat dikatakan bahwa manajer penjualan itu selain sebagai administrator kegiatan personal selling, juga sebagai anggota kelompok manajer yang ikut mengambil keputusan pemasaran, Kesuksesan bisa dicapai bilamana seseorang itu memiliki suatu tujuan atau harapan, demikian pula halnya dengan para pengusaha atau penjual. Tujuan tersebut akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemauan dan kemampuan yang memadai. Selain itu, harus diperhatikan pula faktor-faktor berikut ini.
(1) Modal yang diperlukan
(2) Kemampuan perencanaan dan membuat produk,
(3) Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat
(4) Kemampuan memilih penyalur yang tepat
(5) Kemampuan dalam menggunakan cara-cara promosi yang tepat.
Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu atau semaksimal mungkin, dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya untuk jangka panjang. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan, dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba, disinilah faktor-faktor diatas harus mendapat perhatian sepenuhnya oleh pihak perusahaan. bagi perusahaan, pada umumnya mempunyai tiga tujuan umum, sebagai berikut.
(a) Mencapai volume penjualan tertentu.
(b) Mendapatkan I aba tertentu.
(c) Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan aiau para pcnjual, dalam hal ini haruslah adanya kerja sama yang rapi antara fungsionaris dalam perusahaan maupun dengan para penyalur. Dalam praktek kegiatan penjualan itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
(a) Kondisi dan kemampuan penjualan
(b) Kondisi pasar yang ada
(c) Banyaknya permodalan yang digunakan
(d) Kondisi organisasi perusahaan
(e) Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penjualan.
Dengan munculnya revolusi industri, perusahaan berhasil membuat barang secara besar-besaran. Barang-barang yang tadinya dibuat dengan tangan, dengan munculnya revolusi industri, maka proses produksi dilakukan dengan mesin. Masalah utama yang dihadapi dalam fase ini adalah bagaimana menjual barang-barang tersebut. Membuat barang yang baik saja tidak cukup menjamin berhasilnya perusahaan. Hasil kerja perusahaan diukur terutama dari volume penjualan yang dihasilkan. Perusahaan yang berorientasi pada penjualan seperti ini, dikatakan menganut sebuah konsep yang disebut konsep penjualan (Ferdinand, 2000).
Perusahaan yang menganut konsep penjualan lebih mementingkan penjualan daripada kepuasan konsumen. penjual tidak segan-segan menggunakan cara-cara (promosi) yang kurang jujur untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli. Cara-cara semacam ini akhirnya akan merugikan perusahaan sendiri, karena banyak pembeli kemudian akan merasa kecewa, bila ternyata bahwa apa yang dikatakan penjual tentang barang yang dibelinya tidak sesuai dengan kenyataan.
Pembeli-pembeli ini akan merasa tertipu dan tidak akan mengulangi pembeliannya, sehingga pembentukan langganan tidak akan dapat diharapkan. Konsep penjualan banyak dijalankan terhadap produk-produk yang kurang baik atau produk-produk yang biasanya kurang dipikirkan oleh pembeli seperti asuransi, ensiklopedi dan sebagainya.


2.4 Keberhasilan Konsep Pemasaran dan Konsep Penjualan
          2.4.1 Keberhasilan Konsep Pemasaran
Keberhasilan Konsep Pemasaran terletak pada kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan pesaing.
            2.4.2 Keberhasilan Konsep Penjualan
Keberhasilan Konsep Penjualan terletak pada teknik penjualannya untuk mendapatkan pembeli potensial, misalnya dengan menerangkan manfaat produk yang bersangkutan.
2.5 Pengertian Potensi Pasar dan Konsep Pemasaran
Potensi pasar (market potential) adalah ukuran atau nilai total pasar dalam rupiah seandainya semua orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk/jasa dan memiliki daya beli, membeli produk atau jasa.
Konsep pemasaran adalah suatu konsep dan cara dasar yang diterapkan dalam melakukan strategi manajemen pemasaran produk atau jasa pada sebuah organisasi ataupun perusahaan. Ada juga yang mendefinisikan pengertian konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Terdapat 6 konsep pemasaran, yaitu :
      1.            Konsep Produksi, artinya konsep bagaimana supaya konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
      2.            Konsep Produk, konsep dimana konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
      3.            Konsep Penjualan, konsep yang menjadikan konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. diusahakan agar konsumen tertarik dengan produk yang di tawarkan.
      4.            Konsep Pemasaran, konsep ini dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
      5.            Konsep Pemasaran Sosial, merupakan bentuk dari tugas suatu organisasi yang menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
      6.            Konsep Pemasaran Global, dimaksudkan supaya seorang manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
2.6 Pasar Barang Konsumsi dan Barang Indsutri
2.6.1 Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang dipakai secara langsung atau tidak langsung oleh konsumen untuk keperluan pribadi atau rumah tangga yang bersifat sekali habis atau barang yang dibeli untuk konsumsi akhir.
Penggolongan barang konsumsi oleh Hector Lazo, MBA, Ph.D., dalam bukunya Marketing yaitu:
      1.            Barang tahan lama (Durable goods), merupakan barang berwujud yang biasanya dapat bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah 1 tahun atau lebih). Contohnya antara lain adalah televisi, lemari es, mobil, komputer, dan lain-lain. Umumnya jenis barang ini membutuhkan personal selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan yang lebih besar, dan membutuhkan jaminan atau garansi tertentu dari penjualnya.

      2.            Barang tidak tahan lama (Non-Durable goods), merupakan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari 1 tahun. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula, dan garam. Oleh karena barang ini dikonsumsi dengan cepat (dalam waktu singkat) dan frekuensi pembeliannya sering terjadi, maka strategi yang paling tepat adalah menyediakannya di banyak lokasi, menerapkan mark-up yang kecil, dan mengiklankannya secara gencar untuk merangsang orang agar mencobanya dan sekaligus untuk membentuk preferensi.

      3.            Barang jasa (service goods), merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan dan lain-lain (Kotler, 1997 : 54 ).
Selain itu, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa pelanggannya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (consumer’s goods) dan barang industri (industrial’s goods).
Hector Lazo membagi lagi barang-barang tersebut  menjadi :
      1.            Convenience goods
      2.            Shopping goods
      3.            Specialty goods
Kotler (2000:397), membedakan klasifikasi barang konsumsi sebagai berikut:
      1.            Convenience goods
      2.            Shopping goods
      3.            Specialty goods
      4.            Barang yang tidak dicari (unsought goods).
Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan pelanggan akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang pelanggan dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:
      1.            Convenience good, merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain rokok, sabun, pasta gigi, baterai, permen, dan surat kabar. Convinience goods sendiri masih dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a)      Staples adalah  barang  yang  dibeli  konsumen  secara  reguler  atau rutin, misalnya sabun mandi dan pasta gigi.
b)      Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Biasanya Impulse goods tersedia dan dipajang di banyak tempat yang tersebar, sehingga konsumen tidak perlu repot-repot mencarinya. Contohnya permen, coklat, majalah.
c)      Emergency goods adalah barang yang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa sangat mendesak, misalnya payung dan jas hujan di musim hujan.
      2.            Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya konsumen bersedia membuang waktunya untuk memilih-milih. Untuk membeli barang ini biasanya telah direcnsakan lebih dulu. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, dan furnitureShopping goods terdiri atas dua jenis, yaitu :
a)        Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang oleh konsumen dianggap serupa dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam harga. Dengan demikian konsumen berusaha mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya. Contohnya adalah tape recorder, TV, dan mesin cuci.
b)        Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek karakteristik atau ciri-cirinya (features) dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Dengan kata lain, konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. Contohnya perlengkapan rumah tangga, mebel, dan pakaian.
      3.            Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya specialty goods terdiri atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil Lamborghini, kamera Nikon, dan lain-lain.
      4.            Unsought goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Ada dua jenis unsought goods, yaitu :
a)      Regularly unsought goods adalah barang-barang yang sebetulnya sudah ada dan diketahui konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk membelinya. Contohnya ensiklopedia, asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan.
b)      New unsought goods adalah barang yang benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui konsumen. Jenis barang ini merupakan hasil inovasi dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya.
Sedangkan yang termasuk dalam klasifikasi barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (pelanggan antara / pelanggan bisnis) untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen) ataupun untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi). Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam proses produksi dan biaya relatif. Ada tiga kelompok barang industri yang dapat dibedakan (Kotler, 2000 : 397), yaitu Materials and partscapital items, dan supplies and services.
2.6.2 Barang Industri
Menurut Rayburn D. Tourley, barang industri ialah barang yang digunakan untuk memproduksi atau digunakan untuk keperluan kegiatan perusahaan dan kantor pemerintah atau swasta.
Seperti dikatakan William J. Stanton dalam Fundamental of Marketing menyatakan bahwa barang industri jelas berbeda dengan barang konsumsi didasarkan atas tujuan penggunaanya. Barang industri ialah barang yang digunakan untuk membuat barang baru, atau digunakan untuk menjalankan atau untuk keperluan kantor atau lembaga.
Barang industri ini dapat diklasifikasikan atas lima kelompok, yaitu :
      1.            Bahan baku (raw material), bahan ini akan diproses dan digabung dengan barang-barang lain. Contohnya, hasil hutan, bahan tambang, tembakau, buah-buahan, dan sebagainya
      2.            Material dan onderdil (fabricating material and parts). Contohnya plat-plat belanja, benang, tepung yang akan digunakan untuk membuat produksi baru.
      3.            Installations, yaitu hasil dari pabrik lain, yang akan digunakan untuk produksi selanjutnya. Misalnya generator pembangkit listrik, mesin diesel, bangunan pabrik, dan sebagainya.
      4.            Perlengkapan (accessory equipment), ini digunakan dalam operasi perusahaan, dan tidak ada hubungan langsung dengan hasil produksi misalnya chas register untuk toko, alat-alat transpor mengangkat barang dalam gudang.
      5.            Barang –barang yang digunakan untuk operasi perusahaan (operating supplies) seperti minyak pelumas, pensil dan alat tulis buat kantor, sabun dan alat pembersih buat pabrik, dan sebagainya.

Ada dua pasar barang industri yaitu:
a)      Original market, yaitu pasar yang sebenarnya, diarahkan ke pemakai-pemakai industri untuk dipakai membuat barang baru atau membantu dalam proses pekarjaan, misalnya pabrik mobil membeli ban dari pabrik ban mobil.
b)      Replacement Market, yaitu diarahkan kepada para konsumen, yang ingin mengganti barang yang sudah tua, seperti membeli aki mobil untuk mengganti aki yang sudah habis, demikian pula hanyalah dengan membeli ban, onderdil, dan sebagainya.

Ciri-ciri pasar barang industri :
a)      Pasar barang industri ini secara geografis dikonsentrir dalam beberapa daerah yang terbatas. Pembeli dari barang-barang industri-industri yang letaknya sudah dipusatkan pada suatu tempat.
b)      Pembeli-pembeli prespektif sangat terbatas jumlahnya. Suatu kenyataan bahwa pembeli barang-barang industri hanya beberapa saja jumlahnya bila dibandingkan dengan pembeli barang-barang konsumsi. Contohnya perusahaan mobil membeli onderdil-onderdil mobil sebagai assembling hanya beberapa perusahaan saja tetapi yang membeli barang atau mobil sebagai barang konsumen bukan main banyaknya.
c)      Pembeli secara induvidual besar jumlahnya. Order yang dilakukan oleh industri-industri biasanya dalam jumlah yang besar. Pembelian yang paling kecilpun dari barang industri ini tetap akan jauh lebih besar dari pada pembelian yang dilakukan terhadap barang konsumsi.
d)     Pertimbangan-pertimbangan teknis sangat menentukan. Ini sangat penting sebab barang-barang industri dibeli untuk diolah lebih lanjut. Barang yang dibeli itu harus cocok untuk tujuan penggunaannya.
e)      Permintaanya di pengaruhi oleh permintaan barang-barang konsumsi, karena barang-barang industri ini digunakan untuk membuat barang-barang konsumsi, maka berubahnya permintaan terhadap barang konsumsi akan mempengaruhi pula permintaan terhadap barang-barang industri.


2.7 Marketing mix 4P (Bauran Pemasaran)
          Marketing Mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi, atau sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, place).
          Atau dengan kata lain, Marketing Mix merupakan kumpulan variabel – variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Jadi dengan marketing mix itu akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikuti oleh kepuasan konsumen.
1.      Produk
Produk yaitu setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk, yaitu ada tiga bagian :
1)      Produk Inti (Core Product)
Di sini harus diketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen. Setiap produk tentu memiliki manfaat serta ciri – ciri tertentu. Dalam hal ini penjual harus dapat menjual manfaat tersebut dan bukan ciri – ciri produk. Produk inti terdiri unsur : Manfaat Inti.
Suatu Contoh : - Konsumen membeli panas bukan gas
-  Wanita membeli kecantikan bukan kosmetik
-  Nasabah membeli keamanan bukan deposito
2)      Produk Berwujud (Tangible Product)
Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk ini menjadi produk berwujud. Misalkan saja : komputer, buku.
Dalam produk berwujud ini terdapat lima ciri yaitu :
a.       Tingkat mutu produk
b.      Model produk
c.       Merk produk
d.      Ciri – ciri produk
e.       Kemasan (pembungkus)
3)      Produk Tambahan (Augmented Product)
Perusahaan harus dapat menawarkan manfaat dan pelayanan tambahan. Dapat diberikan contoh : garasi, pengiriman barang kerumah.
Dalam produk tambahan ini terdapat empat unsur yaitu :
a.       Instalasi
b.      Jaminan
c.       Penyerahan dan Kredit
d.      Pelayanan Purna Jual
2.      Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Suatu harga ditetapkan pada umumnya bertujuan untuk :
1)      Meningkatkan penjualan
2)      Mempertahankan dan memperbaiki market share
3)      Menstabilkan investasi
4)      Mencapai laba maksimum
3.      Kegiatan Promosi
Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya.
Variabel – variabel dalam Bauran Komunikasi Pemasaran
1)      Periklanan (Advertising)
2)      Penjualan Pribadi (Personal Selling)
3)      Promosi Penjualan (Sales Promotion)
4)      Publisitas (Publicity)
4.      Sistem Distribusi / Saluran Distribusi
Salurandistribusi suatu produk adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai.
Saluran distribusi merupakan struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui mana suatu produk atau jasa dipasarkan.
Fungsi Saluran Distribusi :
1)      Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan pertukaran.
2)       Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi mengenai tawaran.
3)      Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4)      Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli. Misalkan kegiatan perakitan, pengemasan.
5)      Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas harga dan ketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi.
6)      Melaksanakan pengangkutan danpenyimapanan produk.
7)      Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya saluran distribusi.
8)      Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran.
2.8 Kombinasi dari 4 Kegiatan inti System Pemasaran Untuk Menghadapi Konsumen (Strategi 4P) 
          Seperti telah tersebut di muka, konsep pemasaran berorientasi kepda kepentingan serta kepuasan pembeli tanpa melupakan tujuan pemasaran untuk mendapatkan laba dalam jangka panjang. Keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) strategi yaitu :
1.      Strategi Produk
Setiap perusahaan atau pengusaha harus bisa menentukan produk apa yang menjadi andalannya dan bagaimanan cara mengembangkan produk andalannya tersebut. Misalnya dengan menambah varian rasa, varian ukuran, varian bentuk dan juga varian kemasannya. Hal yang paling penting dan krusial yang harus dijaga adalah kualitas tanpa melakukan perubahan rasa, bentuk, warna, ukuran dan kualitas tanpa melakukan info atau pemberitahuan ke pelanggan sebelumnya. Karena perubahan produk yang  tiba – tiba akan menyebabkan pelanggan kecewa dan apabila pelanggan kecewa hal tersebut akan berakibat ke penurunan penjualan. 
2.      Strategi Harga
Penentuan harga produk sangat menentukan dalam kesuksesan proses penjualan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk aau jas. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utaman para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangaat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemarasan produkyang ditawarkan.
3.      Strategi Promosi
Strategi promosi sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :
-          mengetahui produk yang diinginkan para konsumen, mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk,
-          mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen,
-          mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran,
-          mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen,
-          mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya,
-          menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.
4.      Strategi Distribusi
Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin srategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu pula sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan punjuga tidak akan terlalu bagus. Untuk itu sebelum memulai usebuah saha, pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya menentukan lokasi yang paling srategis bagi usaha.




Kesimpulan
Dari pembahasan ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat memenangkan suatu kesimpulan bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.